Kalapena.id – Menikmati senja di Mesjid Cheng Ho yang berlokasi di Golden City Bengkong merupakan salah satu pilihan liburan menarik di akhir pekan. Mesjid ini sangat unik karena memiliki arsitektur Tiongkok. Sehingga tidak heran menjadi destinasi favorit yang dikunjungi warga Batam.
Cheng Ho yang menjadi nama dari masjid ini adalah seorang laksamana laut yang datang dari Tiongkok. Ia dipercaya memimpin ekspedisi pelayaran ke tanah air dengan membawa lebih kurang 27 ribu anak buah.
Ia berlayar ke nusantara lebih kurang tujuh kali dalam kurun waktu di tahun 1416. Kedatangan laksamana tersohor itu disambut baik oleh para raja dan penduduk lokal. Cheng Ho singgah di Aceh, Palembang dan beberapa tempat di Pulau Jawa. Bukti persinggahannya bisa dilihat dari sejumlah peninggalan sejarah, contohnya masjid berarsitektur Tiongkok di Palembang, Surabaya dan juga Semarang.
Cheng Ho beragama muslim, dan merupakan anak dari Haji Ma Ha Zhi. Ibunya berasal dari Marga Oen (Wen) di Tiongkok. Ia telah banyak melakukan syiar agara islam di negerinya sebelum bertualang di lautan. Di Indonesia, laksamana ini tetap pada pendiriannya dalam berdakwah Islam.
Baca juga :
- Mengenal Wajah Baru Masjid Agung Batam, Bisa Menampung 14.500 Jamaah
- Flyover Sei Ladi, Jawaban Atas Kemacetan di Simpang UIB Batam
- Jadi Ikon Destinasi Wisata Religi, Berikut Profil Tiga Masjid Terbesar di Batam
Sebagai seorang laksamana yang disegani dan juga muslim tulen, ia juga mendapat kepercayaan dari Kaisar China Yongle, yang berkuasa dari 1403 hingga 1424.
Berdasarkan sejarah awalnya di Batam, pembangunan mesjid ini diprakarsai oleh salah seorang pengusaha di Batam dan diresmikan pada 21 Februari 2015 oleh Menteri Pariwisata dan Menteri Bidang Kemaritiman. Dan saat ini menjadi destinasi wisata favorit warga Batam dan bahkan wisatawan luar negeri.
Masjid dan Kapal Laksamana Cheng Ho di Kota Batam merupakan replika dari masjid Laksamana Cheng Ho yang ada di Surabaya.
Masjid ini dibangun dengan luas tanah 40×40 meter, sementara ukuran masjid seluas 20×30 meter. Sepintas jika dilihat dari jauh, mungkin orang-orang akan menyangkanya sebagai klenteng. Apalagi warnanya didominasi merah dan warna emas, sangat khas Tiongkok. Ditambah lagi kubahnya sangat mirip pagoda.
Unsur islaminya terlihat ketika mendapati lambang bulan sabit bertuliskan Allah dan kaligrafi di sisi kiri dan kanan mesjid ini.
Dan ketika memasuki bagian dalam, maka langit-langit dan lantai didominasi warna putih. Ruangan dalam mesjid ini tidak terlalu besar. Namun pemandangannya sangat anggun karena didominasi Gaya Tiongkok di mimbar dan tempat Imam melakukan sholat.
Ketika penghujung pekan, banyak warga Batam yang menyempatkan diri ke masjid ini. Selain tentunya sholat, juga ikut menikmati suasana serta mengabadikan momen di masjid unik ini.
Lokasi masjid yang berada di dalam kawasan Golden City Bengkong juga memudahkan pengunjung untuk menemukan cita rasa kuliner yang beragam. Variasi hiburan juga bisa ditemukan seperti pasar malam, rumah hantu, game zone dan lain-lain (kalapena).