Animanga

Review The Elusive Samurai, Balas Dendam Sang Pangeran Terakhir Kamakura

Kalapena.id – Anime yang berbasis sejarah bagi penulis sangat menarik. Selain sebagai sarana edukasi, banyak anime genre ini menampilkan tokoh-tokoh legendaris yang diglorifikasi sesuai masa kejayaannya atau malah jadi antagonis yang kejam.

Salah satu contoh anime terbaru dari genre ini yakni The Elusive Samurai (2024). Nama Jepangnya yakni Nige Jozu no Wakagimi yang diilustrasikan oleh Yusei Matsui, dan dipublikasikan oleh Shueisha. Manga ini sudah berjalan sejak awal 2021, dan masih ongoing hingga saat ini.

Tokiyuki memiliki obsesi kabur dari latihannya. F dok netflix

Sedangkan animenya disutradai oleh Yuta Yamazaki, dan studio yang memproduksinya yakni Cloverworks. Episode pertama anime ini mengudara pada 6 Juli 2024, dan sekarang sudah memiliki enam episode.

Anime ini mengangkat kisah sejarah di zaman akhir Keshogunan Kamakura, dan zaman awal Keshogunan Muromachi. Tahunnya 1192 ke atas. Kisahnya mengikuti pangeran Kamakura terakhir, Hojo Tokiyuki yang berniat balas dendam kepada Ashikaga Takauji, yang telah berkhianat dan menghancurkan keluarganya.

Tokiyuki ditolong oleh seorang pendeta Shinto yang setia kepada keluarganya. Dengan bantuannya, ia mengumpulkan pengikut dan berlatih untuk merebut kembali kekaisarannya.

Protagonis utama yang masih berusia 10 tahun ketika klannya tumbang ini memiliki skill unik, yang mungkin belum pernah kita temukan di anime lain.

Momen parodi seperti ini sering muncul di anime ini. F dok netflix

Ia punya obsesi untuk kabur. Karena statusnya sebagai penerus kekuasaan, Tokiyuki sering dipaksa berlatih pedang dan memanah, terkadang juga dilatih untuk berpolitik. Namun karena jiwanya yang selalu bebas, ia terus kabur dari latihannya.

Obsesi kabur ini malah kelewatan, karena ia bisa memanfaatkannya ketika bertarung. Tokiyuki sangat jago menghindar serangan lawan, juga sulit ditangkap. Sayangnya kekuatan serangan sangat lemah. Hal inilah yang sekarang tengah dilatihnya.

Baca juga :

Dari yang penulis perhatikan, penggambaran Ashikaga Takauji ini tepat, karena dari sejarahnya ia memang merupakan seorang pengkhianat. Pria yang digambarkan tampan di animenya ini merupakan bawahan Klan Hojo, yang dipercaya menjadi jenderal pasukan.

Momen gelap dalam anime ini. F dok netflix

Ia ditugaskan untuk berangkat perang mengatasi pemberontakan Kaisar Go Daigo, yang dulunya merupakan kaisar. Namun pada kenyataanya, ia berkhianat dan membantai seluruh pasukannya.

Akibat dari tindakan keji itu, Klan Hojo tidak punya pasukan dan memilih untuk bunuh diri. Sedangkan pengikut yang tersisa, seperti pamannya Tokiyuki memilih membelot ke musuh, dan malah melaporkan keberadaan abangnya Tokiyuki. Sehingga bisa ditebak ia pun mati dibunuh, dasar be**bah.

Penulis sendiri pada awalnya mengira anime ini bergenre fiksi sejarah dan humor, karena pada setengah episode awal itu isinya memang banyak parodi. Tapi entah mengapa begitu ada scene bola terjatuh saat dimainkan Tokiyuki dan abangnya, anime ini berubah menjadi dark sekali.

Sang antagonis, Ashikaga Takauji. F dok netflix

Dari momen tersebut, isinya tidak jauh-jauh dari adegan pembantaian, pembakaran dan adegan sadis lainnya. Tampaknya anime ini memang berupaya mencitrakan era Kamakura yang penuh dengan gejolak peperangan antara para militer berkuasa di Jepang.

Anime ini pun memberikan pesan bahwa ambisi politik itu memang kejam. Tidak peduli kawan atau lawan, selama untuk bisa mencapai tujuan, kawan bisa dikorbankan, lawan bisa dijadikan untuk kemudian dikhianati untuk melanggengkan kekuasaan.

Anime ini sangat direkomendasikan untuk ditonton jika menggemari anime bergenre sejarah. Detail grafisnya sangat halus dan cantik, enak dilihat. Meski terkadang banyolan dari si pendeta berlebihan, tapi cerita yang ditawarkan patut untuk diikuti hingga akhir. Anime ini bisa ditonton di platform streaming seperti Netflix (kalapena).

Leave a Reply