Film

Review A Quiet Place: Day One, Perjuangan dalam Sunyi Demi Sepotong Pizza

Kalapena.id – Sejak muncul 2018 lalu, seri film A Quiet Place mampu menarik perhatian para penikmat film dengan gaya khasnya yang anti mainstream. Sebagai film horor thriler, film garapan John Krasinski ini tak membutuhkan adegan scream atau jumpscare yang umum dipakai di genre ini, hanya bermodalkan kondisi sunyi dan senyap, cukup untuk membuat penonton tegang.

Sekuelnya yakni A Quiet Place Part II telah rilis 2020 lalu, lalu diikuti A Quiet Place: Day One yang rilis Juni 2024. Seri terakhir ini merupakan film prekuel spin off yang berkisah tentang kejadian di hari pertama penyerangan warga bumi oleh monster alien dari luar angkasa yang disebut Angel.

Di film ketiga ini, John hanya berperan sebagai produser dan penulis skenario. Sutradaranya yakni Micheal Sarnoski yang juga ikut menulis skenario. Ini adalah film keduanya selama berkarir. Sayangnya karena merupakan prekuel, film ini tidak membawa aktor dan aktris dari dua film sebelumnya.

Aktris Lupita Nyong’o berperan jadi Sam dalam film ini. F dok google play film

Sebagai gantinya, aktris Oscar 2014 sebagai aktris pendukung terbaik, Lupita Nyong’o tampil menjadi pemeran utama dalam film ini. Aktris dari film Us (2019 ini berperan sebagai Sam, seorang wanita penderita kanker stadium lanjut, yang hidupnya diprediksi tidak akan lama lagi.

A Quiet Place: Day One membawa penonton film kembali ke New York, Amerika Serikat tepat saat serangan Angel terjadi. Mereka datang seperti hujan meteor, dan begitu mendarat, kekacauan hebat pun terjadi.

Pada awalnya Sam ini tengah jalan-jalan bersama perawat dan teman-temannya ke teater pertunjukan boneka ventriloquis. Saat hendak balik, ia dengan ngototnya meminta perawatnya bernama Reuben agar diantar beli pizza.

Sam merasa hidupnya tidak akan lama lagi, jadi apa salahnya ketika sepotong pizza lezat dapat menghibur hari-hari terakhirnya.

Pada saat inilah, serangan terjadi dan membuat Sam pingsan. Oh ya Sam ini selalu membawa kucingnya kemanapun ia pergi. Namanya Sam, dan ia kucing gembul lucu berwarna belang yang sangat penurut.

Kota New York yang hancur diserang Angel. F dok google play film

Saat tersadar, ia dan kucingnya sudah berada di dalam teater bersama orang yang selamat lainnya. Sam diminta untuk tidak mengeluarkan suara, karena para monster memiliki pendengaran yang super.

Bersuara sedikit saja, mereka langsung datang dengan cepat dan membunuh korbannya. Sam, Reuben dan lainnya kemudian melihat ke luar gedung, dimana pesawat militer ternyata sudah mengebom jembatan utama, sehingga membuat mereka terkurung bersama para monster di New York.

Setelah itu, para warga yang selamat diminta untuk bergerak menuju pelabuhan di selatan kota agar bisa diselamatkan dengan kapal. Cara ini dinilai paling aman karena para monster ternyata tak bisa berenang.

Baca juga :

Bukannya berpikir untuk menyelamatkan diri, Sam malah masih terobsesi dengan pizza, sehingga ia memutuskan mencari cemilan lezat tersebut di arah yang berlawanan dari pelabuhan.

Sebenarnya alasan si Sam ini konyol sekali. Tapi karena dengan pertimbangan penyakitnya, Pizza mungkin satu-satunya kemewahan yang bisa ia peroleh sebelum kanker merenggut hidupnya.

Dalam perjalanan, Sam bertemu dengan mahasiswa hukum bernama Eric. Pria ini berkarakter agak pengecut. Dari sinilah kisah dalam film ini membahas bagaimana perjalanan keduanya untuk mendapatkan pizza yang diidam-idamkan Sam.

Jujur, penulis melihat kisah dalam film ini tidak sebagus dua film pertamanya. Film ini seperti menampilkan dimensi lain dari orang-orang yang menjadi korban dari serangan para monster di hari pertama.

Meskipun begitu, film ini menawarkan sesuatu yang berbeda. Film pertama dan kedua memperlihatkan perjuangan Keluarga Abott dalam menghadapi para monster.

Karakter Eric yang penakut mampu dibawakan dengan baik oleh Joseph Quinn. F dok google play film

Sedangkan film ketiga ini memperlihatkan perjuangan Sam bangkit dari keterpurukannya, untuk berjuang mendapatkan pizza-nya.

Sebelum serangan monster, ia merupakan seorang karakter pemurung dan selalu pesimis. Tidak ada yang benar di matanya, dan ia bahkan dengan gampangnya mengatai teman-temannya di pusat rehabilitasi kanker.

Tapi karena pizza, ia tiba-tiba termotivasi dan berusaha dengan segala cara bagaimana mendapatkannya. Keberaniannya itu mampu sedikit demi sedikit menular kepada Eric, yang sangat penakut.

Ada scene dimana mereka sama-sama berteriak saat hujan untuk melepaskan beban yang menghantui selama ini. Scene ini cukup berkesan karena menjadi titik balik bagi mereka berdua, yang memberikan sedikit keberanian untuk menghadapi para monster ganas.

Penampilan Gemilang Kucing Frodo

Penampilan Lupita Nyong’o di film ini sangat mengesankan. Ia menunjukkan kualitas aktris peraih Oscar denganmembawakan karakter yang selalu terlihat depresi dengan bagus. Aktor Inggris Joseph Quinn yang memerankan Eric juga tampil cukup baik.

Namun bintang dari segala bintang dari film ini jatuh pada kucingnya Sam. Namanya Frodo, dan ia pandai berakting.

Frodo ini yang membimbing Eric menemukan Sam. Kucing penurut ini selalu mengikuti Sam kemanapun ia pergi. Anabul satu ini juga sering berjalan di depan, seolah-olah membimbing Sam dan Eric dalam perjalannya mencari pizza.

Kadang kala Frodo juga nakal, karena dalam satu scen malah membawa Eric menuju sarang para monster, hanya untuk memperlihatkan betapa mengerikannya mereka.

Kucing bernama Frodo. F dok google play film

Frodo fantastis. Penulis heran bagaimana cara kru film bisa melatih kucing ini menjadi sangat kooperatif. Kita tahu semua tahu kucing itu sulit diatur, dan sering bertindak sesuka hatinya.

Tetapi Frodo lain dari yang lain, tampak seperti aktor berpengalaman. Apalagi dengan tema A Quiet Place yang mengutamakan kesunyian, cocoklah dengan karakter kucing yang memang tidak banyak bicara, kecuali kalau minta makan.

Secara keseluruhan film ini bagus dan direkomendasikan untuk ditonton. Nonton film ini tidak perlu banyak mikir karena minim dialog, kita hanya perlu menikmati adegan demi adegan dalam kesunyian yang mencekam.

Karena film ini merupakan spin off, maka penggemar setianya masih menunggu lanjutan dari kisah utama. Saya berharap John Krasinksi, aktris dan aktor serta kru film dari film pertama dan kedua sehat-sehat saja, dan bisa melanjutkan film horor thrille anti mainstream ini (kalapena).

Leave a Reply