Kalapena.id – Haji termasuk rukun Islam yang ke lima dan termasuk ibadah yang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim yang mampu.
Karena itu, mulai belajarlah menjadi pribadi yang lebih baik dari sekarang, dan jangan lupa menabung sedikit demi sedikit supaya bisa pergi haji nantinya.
Untuk mendaftar haji (haji reguler) ini, sebenarnya kita tak perlu menunggu usia tua atau memiliki uang banyak dulu.
Jika kamu sudah punya niat untuk berangkat haji, mendaftarlah dari sekarang!

Atau minimal kamu membuka tabungan haji dulu di bank syariah yang ditunjuk pemerintah terkait pendaftaran haji.
Mengapa? Semakin cepat kamu mendaftar, peluang untuk bisa berangkat haji lebih cepat bisa ada di kamu.
Data 2024 lalu, daftar waktu tunggu haji provinsi di Indonesia paling cepat 16 tahun dan paling lama 38 tahun.
Sementara jumlah pendaftarnya ditambah tahun-tahun sebelumnya yang belum berangkat, sudah puluhan ribu, ratusan ribu bahkan ada yang 1 jutaan. Jumlah ini tak sebanding dengan kuota haji yang diberangkatkan tiap tahunnya.
Ada ratusan calon jemaah, ribuan, bahkan puluhan ribu dalam satu provinsi. Hal ini pula yang membuat daftar waktu tunggu haji di Indonesia semakin lama.
Baca juga :
- Rekomendasi Jasa Aqiqah di Batam, Berkualitas dan Banyak Gratisan-nya
- Jadi Ikon Destinasi Wisata Religi, Berikut Profil Tiga Masjid Terbesar di Batam
- Joging Sambil Beri Makan Ikan di Taman Kolam Sekupang
Di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saja dengan Embarkasi Haji di Batam, dari data 2024 tercatat kuota jemaah sebanyak 1.212 orang, jumlah pendaftar 27.594 dan masa tunggunya 23 tahun. Wow, waktu menunggu yang cukup lama sebenarnya.
Maka dari itulah, seperti yang penulis sarankan di atas tadi, mendaftar hajilah dari sekarang.
Lantas, apa saja syarat mendaftar haji di Batam dan berkas yang perlu dipersiapkan?
**Syarat Daftar Haji Reguler
- Beragama Islam
- Minimal berusia 12 tahun saat mendaftar
- Belum pernah menunaikan ibadah haji. Jika sudah pernah, berselang waktu 10 tahun
- Sehat jasmani dan rohani
- Bersedia mematuhi antrean sesuai ketentuan yang berlaku
- Tidak memalsukan dokumen persyaratan pendaftaran haji
- Berdomisili dan tinggal di Batam, dibuktikan dengan KTP dan KK Batam
- Memiliki tabungan haji di Bank Syariah yang telah ditunjuk oleh pemerintah
**Berkas yang perlu dilampirkan saat mendaftar haji reguler
- Fotocopy e-KTP Batam 2 lembar
- Fotocopy KK Batam 1 lembar
- Fotocopy akta lahir/buku nikah/ijazah 1 lembar
- Fotocopy buku tabungan haji 1 lembar
- Cek tinggi badan, berat badan dan golongan darah di Puskesmas (surat kesehatan)
- Pas foto 3×4=5 lembar,4×6=3 lembar background putih, tidak pakai kaca mata atau peci, wanita pakai jilbab warna kontras dari background
**Alur Pendaftaran Haji Reguler
- Datang ke bank syariah untuk membuka tabungan haji. Yang perlu disiapkan bawa KTP, uang Rp25 juta untuk mendapat dokumen bukti setoran awal yang berisi nomor validasi
- Datang ke Kantor Kementerian Agama terdekat membawa dokumen dari bank dan persyaratan lainnya. Selanjutnya mendapat dokumen Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) yang berisi nomor porsi
Pengalaman Penulis
Pada Februari 2018 lalu, penulis nekat mendaftar haji untuk diri sendiri (saat itu belum menikah). Setelah mencari-cari informasi di internet tata cara mendaftar haji, penulis mendatangi Kantor Bank Syariah Mandiri–BSM (saat ini sudah melebur menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) terdekat dari rumah.
Membawa e-KTP, penulis akhirnya mengikuti prosedur untuk membuka tabungan haji di bank tersebut. Sebagai informasi, untuk mendapat nomor porsi daftar haji, kita perlu mengisi buku tabungan haji dengan saldo Rp25 juta.
Menurut penulis, uang ini bisa tak langsung ditabung keseluruhan Rp25 juta, bisa juga dengan cara dicicil atau istilahnya menabung sedikit demi sedikit hingga akhirnya terkumpul senilai itu.
Artinya saat datang ke bank, kita tak mesti harus membawa uang tunai Rp25 juta. Namun itu kembali lagi pada kebijakan masing-masing bank.
Saat datang ke BSM pada 2018 itu, penulis hanya menyerahkan uang Rp100 ribu (kalau tak salah ingat), untuk syarat buka buku tabungan haji.
Setelahnya, baru penulis mengisi tabungan haji hingga akhirnya terkumpul senilai Rp25 juta.
Penulis juga melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan untuk mendaftar haji lainnya, seperti fotocopy KTP, KK, akta lahir, buku tabungan haji, pas foto dan surat kesehatan dari puskesmas.
Nah, untuk surat kesehatan dari puskesmas ini, sedikit cerita saja saat penulis menyebut keperluannya untuk daftar haji, petugas puskesmas agak kebingungan.
Dia bahkan menghubungi seseorang untuk mempertegas kewenangan puskesmas soal boleh tidaknya untuk membuat surat kesehatan daftar haji. Penulis berpikir positif saja, mungkin mereka jarang mendapat permintaan seperti itu.
Pada akhirnya, penulis tetap diperiksa di sana untuk mendapat surat kesehatan dari puskesmas.
Oh ya, penulis lupa, apa berkas-berkas yang penulis lengkapi itu dibawa ke kunjungan berikutnya ke BSM atau baru dibawa saat mendaftar haji ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Batam.
Yang jelas, saat kunjungan berikutnya ke BSM (setelah buku tabungan terisi saldo Rp25 juta), penulis mendapat semacam surat pengantar untuk datang ke Kantor Kemenag, berupa dokumen bukti setoran awal yang berisi nomor validasi.
Setelah selesai urusan di bank, tibalah waktunya penulis mendatangi Kantor Kemenag untuk mendaftar haji reguler.
Selain di Kantor Kemenag Batam yang berlokasi di Sekupang, kita juga bisa mendaftar haji ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Batam di Batam Center. Di situ ada stand untuk Kemenag Batam.
Penulis memilih datang ke MPP Batam, sebab lokasinya lebih dekat dari rumah. Pelayanan daftar haji di MPP juga lebih cepat. Tak terlalu banyak orang yang datang ke stand ini.
Setelah menyampaikan tujuan datang ke MPP, petugas saat itu memberikan semacam formulir yang mesti penulis isi tentang data diri, dan lainnya.
Lalu petugas mengambil foto penulis hingga akhirnya penulis mendapat selembar kertas berisi Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) yang berisi nomor porsi.
Dokumen ini jangan sampai hilang ya! Itu sebagai bukti, kita telah mendaftar haji walaupun di akhir nanti, ada hal-hal lain yang perlu diurus jelang keberangkatan.
Untuk mengecek tahun berapa kamu akan berangkat haji, bisa buka aplikasi Haji Pintar. Kamu tinggal masukkan nomor porsi hajimu.
Oh ya, selain melayani pendaftaran haji, stand Kemenag Batam di MPP juga melayani pendaftaran sertifikasi halal dan pindah rayon bagi siswa yang akan pindah dari madrasah.
Haji Prioritas
Kementerian Agama (Kemenag) memberikan prioritas bagi calon haji lanjut usia (lansia) yang berusia paling rendah 65 tahun untuk berangkat ke Baitullah.
Hal ini sebagaimana Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler.
Di Batam, layanan prioritas ini juga berlaku bagi calon haji lansia. Namun tak semua calon haji berusia 65 tahun bisa mendapatkan layanan prioritas. Ada syarat yang mesti dipenuhi.
Informasi yang didapat dari pegawai Kemenag Batam, ini syaratnya:
- Telah mendaftar haji setidaknya lima tahun
- Skala prioritas
Calon haji lansia akan diurut, dari yang paling tua hingga termuda–65 tahun
- Tergantung kuota haji lansia
Berdasarkan pengalaman, untuk di Batam, kuota haji lansia ini tak sampai 50 orang, namun sekitar 20an orang.
Mereka yang berada di prioritas atas, akan didahulukan untuk berangkat haji ke Mekah, Arab Saudi.
Sebagai informasi tambahan, jika nomor handphone calon haji berubah, segera datangi kantor Kemenag.
Perubahan nomor hp ini berpengaruh ke data yang tercatat di sistem Kemenag.
Jangan sampai petugas Kemenag tak bisa menghubungi, sementara nama kita masuk daftar calon jemaah haji yang mesti berangkat di tahun tersebut (pikarenji).