Di tengah maraknya gempuran serangan siber di dunia saat ini, perusahaan-perusahaan pengembang antivirus juga ikut berlomba-lomba untuk memutakhirkan perangkatnya. Hasilnya tidak mengecewakan, karena sejumlah antivirus yang dikembangkan saat ini mampu mengatasi aksi nakal para penjahat siber. Salah satu yang penulis sorot sekarang, yakni Bitdefender Antivirus.
Dalam beberapa tahun terakhir, antivirus asal Rumania ini tengah gencar mengembangkan mesin pemangsa malware. Dan hasilnya bisa ditebak, Bitdefender mampu menduduki peringkat atas dalam AV-TEST akhir tahun 2023 kemarin, sejajar dengan antivirus ternama lainnya seperti Norton, Avira, Kaspersky dan lainnya.
Di Indonesia, Bitdefender juga sudah membuka cabang Bitdefender Indonesia yang dikelola oleh PT Sysware Indonesia (Jakarta). Antivirus ini cukup banyak peminatnya, termasuk penulis yang saat ini berlangganan paket Bitdefender Total Security.
Berdasarkan pengalaman selama beberapa minggu menggunakan antivirus ini, saya bisa katakan komputer sangat aman. Penulis sangat suka membuka tray background di taskbar sebelah kanan, lalu menyorot logo Bitdefender yang kemudian menampilkan kalimat “You are Safe”. Hati pun selalu lega saat melihatnya.
Dalam tulisan ini, saya akan membahas mengenai Bitdefender Total Security saja. Bitdefender memiliki interface yang modern. Meskipun bagi sebagian besar pengguna, butuh waktu untuk memahami satu demi satu menu di tampilannya. Adapun proteksi yang ditawarkan, yakni antivirus real-time yang mengawasi komputer dari serangan malware, virus dan sejenisnya selama masa pemakaian.
Lalu ada fitur proteksi cryptomining. Fitur ini jarang dijumpai di antivirus lain. Fungsinya yakni mencegah penjahat siber menggunakan perangkat kita dalam mengeruk keuntungan dari aktivitas cryptomining. Saya sendiri tidak mengaktifkannya, karena bukan penambang crypto.
Selanjutnya ada advanced threat defense. Fungsinya untuk mencegah zero day attack. Sebagai informasi, zero day attack ini merupakan serangan siber yang dilakukan dengan memanfaatkan kerentanan di website, yang belum teridentifikasi. Serangan semacam ini sangat berbahaya, karena sulit dideteksi. Zero day attack biasanya mengincar data pribadi, password online banking, dan berbagai data user yang sangat penting.
Kemudian fitur online threat prevention. Ada banyak manfaat yang ditawarkan dari fitur ini, terutama saat kita tengah browsing. Pertama, antivirus menambahkan ekstensi di peramban, yakni Bitdefender Anti Tracker.
Ekstensi ini mencegah riwayat browsing kita terlacak website yang telah dikunjungi. Riwayat browsing ini disebut cookies. Website menggunakannya untuk melacak riwayat dan kebiasaan kita di dunia maya, contohnya Youtube, Instagram dan lainnya.
Sebenarnya pelacakan melalui cookies ini tidak terlalu berbahaya, karena seperti Youtube sering menggunakannya untuk memudahkan user untuk mencari video, yang ia sukai. Misalnya jika si A suka nonton video tentang games, maka Youtube akan menggunakan cookies tersebut untuk merekomendasikan tontonan games. Lalu, misalnya ketika suka melihat wanita-wanita seksi di Instagram, maka algoritma akan melacak kebiasaan tersebut, dan ketika sibuk scrolling maka you know what i mean.
Namun ada juga website nakal yang menggunakan data kita untuk melakukan spam ke email maupun via sms ke nomor handphone pribadi. Makanya pelacakan cookies perlu dibatasi, itulah gunanya anti tracker pada sebuah antivirus.
Bitdefender juga menjamin bahwa website yang kita kunjungi aman lewat ekstensi tersebut. Antivirus menandai website yang aman dengan centang hijau di bagian judul website.
Baca juga :
- Review ESET, Antivirus Super Ringan dengan Tampilan Futuristik
- Review dan Pengalaman Menggunakan AVG Tune Up
- Tips Jitu Belanja Software PC di Marketplace
Fitur selanjutnya yakni vulnerability, yang melacak kelemahan pada sistem komputer. Ketika saya gunakan, maka kelemahan yang ditemukan yakni saya tidak menggunakan password BIOS. Menurut antivirus, ini menjadi kelemahan fatal yang dapat membuat sistem keamanan diterobos dengan mudah oleh penjahat dunia maya.
Fitur lainnya yakni ransomware remediation, yang mencegah ransomware beraksi, lalu ada antispam untuk menjaring email yang bersifat spam.
Selain fitur yang berkaitan dengan proteksi, ada juga fitur yang berkaitan dengan privasi. Contohnya safepay untuk mengamankan transaksi online, lalu VPN untuk mencegah IP address terlacak saat browsing, password manager untuk enkripsi password penting, seperti password perbankan, media sosial dan lainnya.
Selanjutnya ada video & audio protection, yang melindungi kita dari serangan sber melalui perangkat video dan audio, misalnya webcam. Lalu ada juga parental control, yang berfungsi mengawasi anak-anak saat menggunakan komputer atau smartphone.
Setelah itu, ada juga fitur yang berkaitan dengan utilitas. Pertama, antitheft, yang bisa melindungi data kita saat komputer dicuri. Lalu oneclick optimizer untuk membersihkan system junk. Selanjutnya profiles untuk memudahkan aktivitas tertentu, misal saat nonton film, maka antivirus akan mencegah proses-proses di sistem yang mengganggu kenyamanan nonton. Begitu juga ketika main game, antivirus akan mengoptimalkan performa dari perangkat. Dan terakhir data protection, yang fungsinya untuk menghapus file bandel, yang tidak bisa dihapus dengan cara biasa.
Setelah berbicara mengenai keunggulannya, mari bicara lebih serius mengenai kelemahannya.
Dari yang saya lihat, full scan Bitdefender ini memakan waktu lama, serta menggunakan resource CPU dan RAM dalam jumlah besar. Karena itu performa komputer agak melambat.
Bitdefender juga berjalan di background, dan menggunakan resource RAM cukup besar, meski itu hanya berdampak sedikit pada performa.
Dari segi fitur, sayangnya VPN gratisnya dibatasi hanya 200 megabyte (MB) per hari. Kalau mau unlimited, maka menjadi paid version. Begitu juga dengan fitur password manager yang dijual terpisah. Untuk fitur oneclick optimizer hanya dibuat alakadarnya saja.
Bitdefender dapat didownload secara langsung di websitenya yang beralamat di https://www.bitdefender.com. Antivirus ini memiliki banyak varian, tapi yang saya sorot hanya 3 saja, yakni Bitdefender Antivirus Plus (Rp 399.900/1 devices), lalu Bitdefender Internet Security (Rp 599.900/1 devices), dan Bitdefender Total Security (Rp 449.950/5 devices). Masing-masing fitur dari ketiga varian ini tidak banyak yang berbeda, dengan varian yang paling lengkap itu Bitdefender Internet Security (kalapena).
Pros :
- kinerja memberantas virus, malware dan lainnya mantap,
- fitur anti tracker yang bagus untuk kenyamanan browsing,
- mampu melacak kelemahan di sistem komputer,
- efektif mencegah zero day attack,
- fitur anti penjahat cryptomining
Cons :
- scannya cukup lama, komputer jadi agak slowdown,
- berjalan di background dan menggunakan resource cukup besar,
- fitur VPN yang terbatas,
- fitur optimizer alakadarnya