Kalapena.id – Meski menyandang status sebagai kota industri, Batam juga memiliki keragaman kuliner khas yang dibawa oleh para pendatang dari pulau di sekitarnya. Salah satu kuliner yang cocok dicoba Warga Batam berada di kawasan Tiban, yakni Ikan Bakar Tanjungpinang (IKT).
Ikan bakar sendiri merupakan varian kuliner yang sangat umum. Sehingga butuh sejumlah eksperimen untuk menentukan yang mana ikan bakar, yang akan menjadi menu andalan kedepannnya.
Ikan Bakar Tanjungpinang berlokasi di Ruko Tiban Indah Lestari Blok A Nomor 10, Jalan Gajah Madan, Tiban, Batam. Lokasinya tepat setelah pintu masuk menuju kawasan Tiban McDermott. Sebagai informasi, IKT ini merupakan cabang dari Batu 2, Tanjungpinang di Pulau Bintan.
Menurut pengelolanya, Cece Santi, IKT di Batu 2 sudah berdiri sejak 20 tahun lalu. Dan untuk di Batam baru setahun ini buka cabang. Penulis sempat mencoba mencicipi kuliner khas bakar-bakar ini saat Malam Lebaran.
Saat itu karena merupakan pengunjung terakhir, jadi tidak banyak lagi pilihan ikan yang tersedia. Ikan yang diincar yakni selar ternyata sudah habis, karena ternyata pengunjung sangat ramai hari itu. Ikan yang masih ada yakni sagai, yang beratnya sekitar 6 ons. Ikan yang hidup di sekitar terumbu karang ini mirip bentuknya dengan bawal, adapun nama lainnya yang sering digunakan yakni ikan putih, rambai, retek, dan betek.
Selain ikan dan nasi, penulis yang juga datang bersama keluarga turut memesan sayur kangkung dan dua jus jeruk. Sekitar 20 menit pesanan pun datang. Ikan saiga yang dipesan ini baru pertama kali mendengar namanya. Sempat terbersit dalam benak, apakah ikan ini rasanya selezat selar atau bawal.
Namun pikiran tersebut hilang sekejap, setelah mencicipi potongan pertama. Saya bukan ahli pencicip jempolan seperti Bondan Prakoso, yang populer dengan “Maknyos”. Tapi yang bisa diungkapkan, rasanya mantap. Apalagi ditambah dengan cocolan cabe rawit dan kangkung yang ikut melengkapi, maka rasanya lebih paripurna lagi.
Menu Andalan Lainnya
Selain ikan sagai dan selar, IKT juga menyediakan menu ikan bakar lainnya, yakni ikan lebam, ikan bulat, ikan jebong serta sotong.
Bukan hanya menu ikan bakar, ada juga menu ikan sumbat sambal mentah, yang menggunakan selar, sagai, lebat dan bulat. Dan terakhir ada menu ikan asam pedas.
Sebagai pelengkap, sayuran memiliki beragam variasi menu, seperti baby kailan, sayur asam, kangkung belacan, kangkung polos, kangkung tauco dan kecipir.
Untuk menu tambahan lainnya sama seperti yang biasa ditemukan di Batam, seperti ayam bakar, ayam goreng, pepes, nasi goreng dan kawan-kawannya yang lain.
Baca juga :
- Dolyn Cafe, Kafe Bertema Doraemon Sajikan Menu Kuliner Khas Jepang
- Tawarkan Kearifan Lokal, Nasi Uduk Mc D Maknyus di Lidah
- Lezatnya Laksa Seafood Malaysia Hua Mui Membekas di Lidah
Untuk minumannya, IKT punya teh tarik teh o/obeng, lemon tea, kopi o, kopi susu, es jeruk, sirup orange, kuku buma dan lainnya. IKT buka dari siang setelah Dzuhur hingga pukul 24.00 WIB.
Harganya juga sangat ramah di kantong. Ikan saiga yang penulis makan bersama keluarganya, ukurannya cukup besar, ditambah lagi sayur dan jus, maka harganya pun sebesar Rp 188 ribu.
IKT juga memudahkan pelanggan yang jarang bawa uang tunai, dengan menyediakan alat pembayaran non-tunai seperti QRIS.
Karena IKT selalu ramai, Cece Santi pun mengingatkan kami agar memesan menunya via Whatsapp dulu agar tidak kehabisan. Ia memiliki empat orang karyawan, namun saat penulis makan di IKT, hanya dua yang bekerja, sedangkan dua yang lainnya tengah mudik (kalapena).