Kalapena.id – Belum hilang dari ingatan penulis, betapa lezatnya laksa seafood buatan koki Restoran Hua Mui di Johor, Malaysia. Rasa kuahnya gurih, mantap. Belum lagi dengan topping-nya.
Jadi ceritanya Jumat (3/5/2024) lalu, penulis datang ke Malaysia dalam rangka liputan undangan dari Regency Specialist Hospital. Rumah sakit yang berlokasi di Jalan Suria No.1, Bandar Seri Alam, Masai, Johor ini, masih satu grup dengan Mahkota Medical Centre yang berlokasi di Malaka.
Di hari itu, Regency Specialist Hospital bekerja sama dengan XOX Berhad, perusahaan operator seluler di Malaysia memberikan layanan SIM card gratis untuk pasien Indonesia dan internasional lainnya. Pembahasan terkait kerja sama kedua belah pihak ini akan ditulis di artikel terpisah.
Setelah seremonial dan wawancara lainnya selesai, kami–para undangan, diajak makan di restoran dekat Regency Specialist Hospital. Lokasinya memang tak jauh. Hanya berjalan kaki sebentar, tak sampai 5 menit, sudah tiba di tujuan. Tempat makan yang kami tuju itu bernama Restoran Hua Mui dengan tagline since 1946, The Original Hainanese Chicken Chop. Sepertinya, orang rumah sakit sudah langganan makan di tempat ini.
Kami masuk ke dalam restoran, lalu menuju meja yang sudah direservasi sebelumnya. Suasana pengunjung di restoran saat itu memang tidak terlalu ramai. Di atas meja sudah ada daftar menu makanan dan minuman yang bisa kami pilih. Karena penulis jarang datang ke Malaysia, menu makanan yang penulis pilih jatuh pada laksa seafood. Pilihan saat itu lebih ke ingin mencoba bagaimana rasa laksa seafood buatan Malaysia. Kebetulan juga belum pukul 12.00 WIB, masih di rentang waktu pukul 10.00-11.00 WIB. Kalau di jam Malaysia berarti pukul 11.00-12.00 waktu setempat.
Namun acuan penulis waktu Indonesia. Di jam itu, biasanya penulis belum makan makanan berat. Jadi penulis mau makan yang tidak terlalu berat. Sebenarnya, ada banyak menu makanan yang disajikan di restoran ini, dari makanan ala-ala barat, nasi dan lainnya. Sempat bingung mau pilih makanan apa, hingga akhirnya pilihan jatuh ke laksa seafood.
Oh ya, untuk mencatat menu pesanan di tempat ini agak beda kalau dibandingkan saat kita pesan makanan di restoran Indonesia. Di tempat ini, kita mencatat menu yang dipilih tidak berdasarkan nama makanan atau minuman, tetapi kode. Di daftar menu, kode ini ada di samping nama makanan atau minuman yang bisa dipilih.
Setelah mencatat menu, tak berapa lama pesanan yang kami pesan satu per satu datang. Dalam pikiran penulis sebelumnya, menu laksa seafood ini akan dihadirkan di wadah berukuran sedang, dan porsi sederhana. Ternyata yang datang…. Waw.
Baca juga :
- Cobain Laksa Singapore di Nyonya Laksa, Tahunya Lembut dengan Mi Putih Tebal
- Sup Ikan Aliang Batam, Kuahnya Segar, Rasanya Mantap
- Tawarkan Kearifan Lokal, Nasi Uduk Mc D Maknyus di Lidah
Ada seperti kerupuk di atasnya dengan taburan bubuk. Ternyata setelah dimakan, rasanya mirip tahu kering. Namun bukan kerupuk ini yang pertama kali penulis santap, melainkan kuah karinya. Rasanya gurih, dan membekas di lidah dengan cita rasa yang khas.
Lalu lanjut ke topping yang luar biasa; ada kerang, dan udang. Si koki tampaknya benar-benar memperhatikan kualitas masakannya. Lantaran saat disantap, kerang dan udang ini masih terasa segarnya.
Lainnya, ada isian seperti bakso ikan dengan bentuk berbeda, potongan ayam tepung, tahu, telur, lalu mie. Namun karena saking banyaknya topping di laksa seafood ini, penulis sudah kenyang duluan. Jadi hanya bisa makan beberapa suap mie.(Kalau tadi makan di rumah, tentu masih bisa disimpan untuk dimakan nanti, setelah perut agak lapang. Sayangnya, bukan di rumah. Hehehe)
Dua hari pulang dari Malaysia (Minggu, 5 Mei 2024), penulis masih kepikiran dengan lezatnya laksa seafood ini. Seperti ingin menyantapnya lagi, dan lagi. Rasa gurihnya masih membekas di lidah saat ini. Semoga bisa menyantap laksa seafood ini lagi. Oh ya sekadar informasi, harga laksa seafood di Restoran Hua Mui seporsinya sekitar RM 17 (pikarenji).
