Wisata

Wisata Pulau Pangeran di Desa Belibak, Hamparan Panorama Alam yang Menawan

Kalapena.id – Kepulauan Anambas di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki pesona alam yang tidak diragukan lagi. Anugrah laut biru berpadu pasir putih menjadi magnet wisata bagi para pelancong. Salah satu destinasi wisata yang pas untuk dikunjungi di kepulauan tersebut, yakni Wisata Pulau Pangeran di Desa Belibak yang menawarkan panorama alam yang menawan.

Wisata Pulau Pangeran di Desa Belibak menjadi salah satu wisata bahari yang tengah naik daun di Anambas. Keunggulan kawasan wisata ini telah diakui khalayak ramai. Karena hal tersebut, Desa Belibak masuk daftar 10 desa kreatif se-Indonesia, dengan penghargaan diberikan langsung oleh Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI).

Wisata Pulau Pangeran Desa Belibak merupakan destinasi wisata andalan di Anambas. F dok Jadesta Kemenparekraf

Sebelumnya desa ini merupakan desa yang tertinggal. Tapi ketika perusahaan migas bernama Medco E&P Natuna datang dengan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), wajah perekonomian desa ini pun mulai menanjak seiring munculnya destinasi wisata baru seperti Pulau Pangeran.

Keberadaan wisata ini juga mampu mengangkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Desa Belibak. Tahun 2023 kemarin, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) desa tersebut sebesar Rp 2 miliar, terdiri dari Rp 1,6 miliar dari PAD sendiri dan Rp 400 juta bantuan pemerintah pusat.

Baca juga :

Apa sebenarnya keunggulan dari Wisata Pulau Pangeran ini?. Keunggulan paling mencolok yakni soal panorama. Keindahan pemandangan laut biru, serta terumbu karang yang mempesona sangat cocok bagi pelancong yang hanya ingin sekadar berpiknik, atau ingin menjelajahi bawah laut dengan bebasnya.

Sejumlah wahana juga telah dibangun di Wisata Pulau Pangeran, yakni kolam renang air asin, pantai, balai bersimpuh, gerbang tanjak, komedi putar, kincir-kincir, wahana air serta rel kereta.

Suasana dermaga di malam hari di Pulau Pangeran. F dok Jadesta Kemenparekraf

Selain itu, kuliner khas Desa Belibak juga banyak dijual di sana, seperti lakse, bingke dan jajanan lain. Disamping itu, akses menuju lokasi wisata sangat mudah, wisatawan hanya perlu naik speed boat dan pompong, dengan biaya Rp 100 ribu pulang dan pergi.

Namun meskipun mempesona, masih ada yang kurang dari wisata ini, yakni jembatan penghubung. Belibak ini berada di pulau kecil di seberang Palmatak, Kepulauan Anambas. Jadi akan lebih baik jika ada jembatan penghubung antara Palmatak dan Pangeran. Sehingga ada akses baru, selain hanya naik speed boat. Saat ini, jembatan itu baru setengah dibangun pemerintah daerah.

Untuk bisa ke Belibak, dari Batam bisa menggunakan kapal ferry dengan perjalanan laut selama tujuh jam. Kapalnya berangkat hanya dua kali tiap Selasa dan Sabtu lewat Pelabuhan Telaga Punggur. Ongkosnya sekitar Rp 500 ribu.

Snorkeling untuk menikmati panorama terumbu karang bawah laut. F dok Jadesta Kemenparekraf

Melalui transportasi udara juga bisa dari Bandara Hang Nadim menggunakan Wings Air langsung ke Anambas. Penerbangan tersedia tiap hari kecuali Selasa dan Sabtu. Ongkosnya tiga kali lipat dari moda laut, sekitar Rp 1,7 juta.

Dengan moda transportasi laut, maka akan tiba di Tarempa, Anambas. Setelah itu, pengunjung bisa menaiki speed boat dengan waktu tempuh 30 menit, atau satu jam dengan perahu pompong menuju Desa Belibak.

Dengan moda transportasi udara, akan sampai di Bandara Letung. Dari Letung, masih harus menyeberang ke Tarempa dengan menggunakan kapal ferry sekitar dua jam perjalanan. Dari Tarempa bisa carter speed boat yang langsung menuju Desa Belibak, biayanya tergantung negosiasi dengan kaptan kapal, bisanya sekitar Rp 500 ribuan (kalapena).

Leave a Reply