Kalapena.id – Destinasi wisata bahari baru selalu hadir di tengah Kota Batam. Terakhir dengan kemunculan Pulau Nirup, menambah variasi pilihan liburan baru di tengah kejenuhan kota industri ini.
Pulau Nirup dikelola oleh PT Tritunas Sinar Benua dan One 15 Marina, yang juga mengelola Kawasan Harbour Bay Batam. Pulau yang berlokasi di Kecamatan Belakangpadang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) ini berjarak sekitar 13 kilometer dari Pulau Sentosa di Singapura.
Lalu apa keunggulan dari destinasi wisata baru ini. Pulau Nirup ini dirancang sebagai kawasan wisata berskala internasional. Potensi terbesarnya yakni karena berada di Selat Malaka, yang memudahkannya dikunjungi oleh banyak pelancong dari mancanegara.
Pulau Nirup hanya berjarak 13 km dari Pantai Sentosa di Singapura. Pulau ini memiliki banyak kelebihan, seperti airnya yang jernih, pulau yang asri, kehadiran terumbu karang yang indah dan natural sehingga cocok bagi wisatawan yang punya hobi snorkling.
Baca juga :
- Wisata Pulau Pangeran di Desa Belibak, Hamparan Panorama Alam yang Menawan
- Pengalaman Salat di Al Noor, Satu-Satunya Masjid di Ibu Kota Vietnam
- Aturan Masuk dan Panduan Berlibur ke Malaysia dari Batam
Di pelabuhan pariwisata Pulau Nirup ini dilengkapi fasilitas keimigrasian dan bea cukai, sehingga memudahkan wisatawan mancanegara (wisman) yang mau berlibur. Pulau ini juga dilengkapi fasilitas tambat sehingga bisa menampung banyak kapal pesiar atau yacht.
Dari banyaknya pulau-pulau indah di Indonesia, Pulau Nirup terpilih menjadi projek percontohan destinasi wisata hijau. Lokasinya yang cukup strategis berada di antara Batam dan Singapura akan memberikan pengalaman berlibur yang mudah dan menyenangkan.
Di sejumlah media, Nirup juga populer sebagai “Maldives” ala Kota Batam. Nama beken tersebut bukan tanpa alasan, karena resort dan hotel mewah dibangun di pulau tersebut.
Wisata Pulau Nirup akan resmi beroperasi pada Oktober 2024. Keberadaan destinasi hijau di Batam ini dapat memberikan dampak positif bagi pulau-pulau di sekitar Pulau Nirup, terutama dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Batam, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan membuka peluang usaha seluas-luasnya.
Destinasi wisata ini juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dari penduduk lokal, yang nantinya juga akan berbarengan dengan menghidupkan wisata di Pulau Belakangpadang, seperti wisata kuliner, wisata budaya, dan wisata sejarah (kalapena).