Kalapena.id – Kompetisi sepakbola Eropa musim 2023/2024 sudah resmi berakhir. Banyak kisah menarik tersaji sepanjang musim, seperti penampilan Manchester United dan Chelsea di Premier League yang tidak terlalu mengesankan meski sudah belanja ratusan juta poundsterling.
Selain kisah bombastis dari dua klub medioker tersebut, kisah menarik mengenai tim yang terdegradasi dan tim yang promosi ke kasta teratas cukup menarik untuk dibahas.
Untuk yang pertama, penulis akan membahas Serie A Italia, dimana Frosinone, Sassuolo dan Salernitana terpaksa harus rela turun ke Serie B setelah menjalani musim yang buruk.
Untuk Frosinone, sebenarnya Canarini atau burung kenari dalam Bahasa Italia menjalani awal musim yang cukup menjanjikan. Perjalanan cukup stabil, namun mulai berdarah-darah menjelang akhir musim.

Setelah promosi ke Serie A di musim 2022/2023, tim yang berkandang di Stadion Benito Stirpe ini kehilangan pelatih yang sangat berjasa dalam pencapaian ini, yakni Fabio Grosso. Penggantinya yakni mantan Gelandang AS Roma, Eusebio Di Fransesco.
Meski tampil mengecewakan di penghujung musim, tim berbaju biru kuning ini mampu mengorbitkan pemain muda pinjaman dari Juventus, Matias Soule dari Argentina. Di tengah performa tanpa nyawa dari Frosinone, Soule mampu tampil jadi pembeda, namun sayangnya hal itu tidak cukup untuk mengangkat peringkat tim.
Sepanjang 2023/2024, Soule tampil di 36 pertandingan. Raihan golnya sebanyak 11, sedangkan assist ada 3. Performa yang cukup menjanjikan sebagai pemain pinjaman, sehingga membuat Juventus berpikir ulang akan memberi menit bermain.
Selanjutnya Sassuolo. Tim berjulukan I Neroverdi sebenarnya merupakan “The Giant Killer”. Catatan impresif yang ditorehkan Sassuolo yakni sebagai satu-satunya tim di Serie A yang mampu menorehkan luka pada sang juara, Inter Milan baik kandang dan tandang.
Di musim-musim sebelumnya, Juventus dan AC Milan juga harus merasakan hasil pahit saat meladeni tim yang berkandang di Mapei Stadium ini.

I Neroverdi juga terkenal mengorbitkan pemain-pemain muda yang saat ini menjadi tulang punggung di tim-tim besar, seperti Manuel Locatelli di Juventus, Giacomo Raspadori di Napoli dan Davide Frattesi di Inter Milan.
Satunya lagi masih bertahan, yakni pemain timnas Italia Domenico Berardi. Pemain berusia 29 tahun ini merupakan salah satu midfielder yang ikut membawa Italia meraih Piala Eropa 2020.
Penampilannya yang mengesankan sempat menarik perhatian tim-tim besar. Meski begitu, ia memilih bertahan di Sassuolo. Sayang sekali musim ini Berardi lebih banyak jadi langganan meja operasi.
Baca Juga :
- Patahkan Kutukan Neverkusen, Leverkusen Sabet Gelar Juara Bundesliga
- Tersingkir dari Euro 2024, Masa Dark Age Sepakbola Italia
- Euro 2024 Jadi Panggung Emas Golden Boy Lamine Yamal
Ketiadaannya di lapangan tengah membuat Sassuolo kehilangan kreatifitas. Sempat tampil bagus di awal musim, performa bapuk malah menghampiri, yang terus bertahan hingga akhir musim.
Pergantian pelatih dari Alessio Dionisi, lalu Emiliano Bigica dan terakhir Davide Ballardini nyatanya tidak membawa hasil. Setelah 10 tahun berada di kasta tertinggi sepakbola Italia, Sassuolo terpaksa harus mengucapkan selamat tinggal.
Di peringkat paling bawah ada Salernitana. Sejak awal musim, tim berjuluk I Ippocampi (kuda laut) sudah bapuk. Lini pertahanan buruk, ditopang dengan lini tengah yang miskin kreativitas, dan dilengkapi lini depan yang mandul. Lengkaplah sudah penderitaan tim yang berkandang di Stadio Arechi ini.
Meski hanya mengantongi dua kemenangan sepanjang musim, penampilan dari dua pemain, Antonio Candreva dan Guillermo Ochoa berada di atas rata-rata pemain lainnnya.

Pemain veteran, Antonio Candreva yang malang melintang di Inter Milan dulu mampu memberikan harapan pada lini tengah Salernitana dengan umpan-umpan akuratnya. Tendangannya juga cukup memberikan rasa gugup pada kiper lawan. Sayang ia tidak didukung oleh pemain yang berkualitas.
Sementara itu Ochoa juga sering menunjukkan penampilan heroik, meski ia juga sering mengalami masalah inkonsistensi. Spesialis piala dunia ini sebenarnya kiper yang bagus, tapi bekapan cedera menghambat performa optimal dari kiper asal Meksiko ini.
Frosinone, Sassuolo dan Salernitana akan digantikan oleh Parma, Como dan pemenang antara Venezia dan Cremonese yang akan kelar 3 Juni 2024.
Parma dan Como Promosi ke Serie A
Parma merupakan legenda Serie A. Tim yang pada awalnya tidak diperhitungkan ini ternyata mampu mengorbitkan talenta terbaik. Contohnya Lilian Thuram, Fabio Cannavaro, Hernan Crespo, Gianfranco Zola, Juan Sebastian Veron, hingga kiper legendaris Italia Gianluigi Buffon.
Sempat bangkrut pada medio 2000-an, tim ini belum pernah kembali ke performa terbaiknya. Sempat masuk dalam “The Magnificent Seven” di Italia pada masanya, tapi sayangnya setelah krisis finansial, Parma lebih sering menghuni papan bawah.

Di klasemen akhir Serie B, Parma berhasil jadi pemuncak klasemen. Dari 38 pertandingan, tim berjuluk Gialloblu ini mengantongi 21 kemenangan, 13 hasil seri dan 4 kekalahan. Total poin sebanyak 76. Mereka diikuti oleh Como yang duduk di peringkat kedua dengan 73 poin.
Como, runner up Serie B ini sedang menjadi trending di tanah air. Pasalnya I Lariani ini dimiliki oleh orang terkaya di Indonesia, Hartono bersaudara, Michel Bambang dan Robert Budi Hartono.
Hartono bersaudara yang memiliki Grup Djarum membeli saham mayoritas klubn yang bermarkas di Stadio Comunale G Sinigaglia ini pada tahun 2019. Como terakhir berlaga di Serie A pada tahun 2023.

Di jajaran kepelatihan duduk nama-nama top seperti Osian Roberts yang jadi pelatih. Lalu ada mantan pemain top Arsenal dan Barcelona, Cesc Fabregas yang jadi asisten pelatih. Pemain legendaris tanah air juga ada disini, yakni Kurniawan Dwi Yulianto yang juga duduk di kursi asisten pelatih.
Menarik melihat kiprah tim promosi dari Serie B. Apakah mereka akan menjadi kuda hitam yang menggangu dominasi tim-tim raksasa Italia, atau malah jadi samsak poin bagi penghuni kasta tertinggi di negeri spagetti.
Untuk kursi terakhir, Venezia dan Cremonese yang harus menjalani final playoff terakhir pada 3 Juni 2024. Forza Serie A Italia (kalapena).