Film

Cerita ‘Ipar Adalah Maut’ Versi Instagram Elizasifaa (1)

Kalapena.id – Film Ipar Adalah Maut segera tayang di bioskop. Semula film ini dijadwalkan tayang pada Mei 2024. Namun pada Selasa (23/4/2024), MD Pictures mengumumkan di akun Instagram @mdpictures_official, film Ipar Adalah Maut akan tayang pada 13 Juni 2024.

Tahukah kamu, setahun sebelumnya cerita Ipar Adalah Maut telah tayang di Instagram @elizasifaa, tepatnya mulai 14 Februari 2023. Cerita ini diangkat dari kisah nyata pengikut Elizasifaa di instagram.

Ya, perempuan dengan nama asli Eliza Rohma Puspita inilah yang pertama kali mempopulerkan cerita Ipar Adalah Maut. Kreator konten asal Malang itu membagikan ceritanya dalam 24 part atau bagian.

Part terakhir selesai pada 18 Maret 2023. Tak disangka, banyak dukungan dari warganet kepada Nisa (nama tokoh dalam cerita Ipar Adalah Maut), setelah membaca ceritanya yang direka ulang oleh sang kreator konten.

Poster Ipar Adalah Maut yang akan tayang Juni 2024. F IMDB

Seperti apa ceritanya? Simak cerita Ipar Adalah Maut yang dirangkum kalapena.id. Karena banyaknya part dalam cerita Ipar Adalah Maut, penulis akan membagi tulisan ini dalam dua bagian. Pertama, part 1-12, kedua part 13-24.

Ipar Adalah Maut versi Instagram Elizasifaa menceritakan kehidupan rumah tangga Nisa dan Aris yang diwarnai perselingkuhan. Sebagai gambaran, sang suami selingkuh dengan Rani–adik kandung Nisa sendiri.

Keduanya bahkan melakukan hubungan suami istri tanpa sepengetahuan Nisa. Dari hubungan terlarang itu, Rani hamil. Bukannya menjaga kandungannya, Rani justru membunuh calon anaknya dengan Aris. Ya, dia menggugurkan kandungannya.

Tak dijelaskan secara spesifik berapa usia Rani saat selingkuh dengan abang iparnya. Namun di akhir cerita (part 24), diberi gambaran Nisa tak menyangka kalau Rani yang dikenalnya selama 22 tahun akan berbuat seperti itu kepadanya.

Usia Nisa dan Rani sendiri tak terpaut begitu jauh. Perkiraan penulis mungkin hitungan 2-5 tahun. Sebab ada bagian cerita yang menggambarkan kehidupan Nisa dan Rani di masa kecil. Rani tak mau satu tempat sekolah dengan Nisa saat SMA.

Dalam cerita yang dibuat Elizasifaa, Nisa diceritakan sebagai seorang ibu rumah tangga yang sering bepergian keluar rumah. Tak detail pekerjaannya apa. Namun di akhir cerita, ada disebut Nisa meneruskan usaha online-nya yang sempat tertunda.

Sementara Aris merupakan pekerja kantor. Dia sering pulang ke rumah saat jam istirahat kerja. Dari pernikahan Nisa dan Aris, keduanya telah dikaruniai seorang anak perempuan bernama Raya.

Sedangkan Rani, seorang mahasiswi. Dia tinggal di rumah kakak kandungnya Nisa yang telah menikah dengan Aris. Ibu selaku orang tua Nisa dan Rani, memang ingin Rani tinggal bersama kakaknya saat kuliah. Selain lebih hemat dari segi pengeluaran, ibu beralasan lebih percaya Rani tinggal bersama Nisa dibanding harus ngekos.

Takut Tergoda Adiknya

Dan, dari sinilah awal mula perselingkuhan terjadi. Di part 1, Elizasifaa mengawali cerita Ipar Adalah Maut dari kekhawatiran Nisa. Dia takut suaminya–Aris tergoda dengan adiknya sendiri. Apalagi Nisa sering keluar dan meninggalkan adik dan suaminya berdua di rumah.

Kekhawatiran Nisa beralasan. Sebab di rumah mereka, Rani memang kerap memakai busana yang bisa mengundang hasrat lelaki. Pernah, Rani mengenakan daster tipis tanpa BH. Rani juga pernah keluar kamar mandi hanya memakai handuk. Saat di rumah, Rani sering memakai celana pendek, walaupun di luar dia memakai jilbab.

Sebagai kakak, Nisa sebenarnya sudah sering mengingatkan adiknya agar mengenakan pakaian lebih sopan dalam rumah karena ada suaminya–Aris. Namun Rani tetap saja bandel.

Hal lain, saat hujan dan Rani mesti pergi ke kampusnya, Aris jugalah orang yang menawarkan diri untuk mengantarnya naik mobil. Keduanya sering bercanda dan ngobrol berdua, membuat pikiran Nisa tambah kemana-mana.

Rani diceritakan memiliki sikap suka ceplas-ceplos. Siapa saja yang ngobrol dengannya pasti nyambung. Beda dengan Nisa.

Suatu hari, Aris bertanya kepada Rani, mengapa dia tak pernah diapelin pacarnya. Jawaban Rani kembali membuat Nisa waswas. Rani tak punya pacar dan minta dicarikan laki-laki yang seperti Aris.

Di mata Nisa, suaminya tipe laki-laki yang baik, setia, dan pekerja keras. Meski khawatir dengan hubungan Aris dan Rani, Nisa selalu berusaha membunuh kekhawatirannya. “Mungkin aku terlalu overthinking”.

Dia beralasan mengenal karakter suami dan adiknya. Karena itu, Nisa menepis jauh-jauh pikiran kalau keduanya akan berbuat serong di belakangnya.

Ciuman Pertama Rani

Cerita berlanjut, suatu hari Rani ke kampus dan pulang lebih cepat. Sementara di rumah saat itu hanya ada Aris. Rani menanyakan soal saham dengan Aris.

Entah setan apa yang merasuki Rani. Hasratnya kepada Aris menggebu-gebu saat itu. Hingga akhirnya dia nekat memberikan ciuman pertamanya kepada Aris.

Setelah ciuman spontan itu terjadi, Aris menegaskan kalau yang barusan terjadi salah. Pasca kejadian itu, Rani mengurung diri di dalam kamarnya sejak sore hingga besok harinya. Meski pintu kamarnya diketuk berulang kali dari luar, dia tak membukakan pintu.

Besoknya, Rani keluar dari kamar dengan busana yang sudah rapi dan seperti tak ada kejadian. Saat ditanya mengapa mengurung diri di kamar, jawabannya “Biasalah, urusan anak muda”.

Saat itu Rani akan pergi keluar bersama Yusuf–laki-laki yang dikenalkan Aris untuk Rani sebelumnya. Sebenarnya Rani tak begitu suka dengan Yusuf.

Baca juga :

Di matanya, Aris masih nomor satu. Namun dia tetap menjalani hubungan dengan Yusuf. Mungkin untuk pengalihan atau sengaja untuk membuat Aris cemburu.

Dan, di saat hubungan Rani dengan Yusuf semakin dekat, hubungan terlarang Rani dengan abang iparnya terulang lagi. Mereka berciuman di dapur. Kali ini, Rani merasakan Aris juga menginginkannya.

Ciuman Rani dan Aris di dapur itu hampir saja kepergok Nisa. Istri Aris curiga mengapa adik dan suaminya, berduaan di dapur. Namun Rani membuat alasan dispenser rusak, tak bisa keluar air, dan Aris yang memperbaikinya.

Cerita berlanjut, Nisa mendapat kabar dari bude, ibu jatuh dari kamar mandi. Ibu dan Nisa serta Rani memang tinggal di daerah berbeda. Dalam cerita ditulis SBY, apakah yang dimaksud Surabaya? Entahlah.

Mendengar kabar itu, Nisa buru-buru pulang ingin melihat ibunya. Dia khawatir terjadi apa-apa dengan ibu. Apalagi ibu punya penyakit diabetes. Nisa pulang duluan ke SBY, dan rencananya akan disusul Aris, setelah suaminya pulang kerja.

Namun koper yang akan dipakai Aris masih dengan Mbak Rohmah–kakak kandung Aris yang tinggal di kota yang sama dengan mereka. Mbak Rohmah inisiatif akan memulangkan koper itu langsung ke rumah, sembari melihat Raya–keponakannya.

Setibanya di rumah adiknya, Mbak Rohmah melihat pemandangan yang mengejutkan. Antara percaya dan tidak, dia melihat adiknya–Aris berciuman dengan Rani saat mengetuk pintu rumah Aris, namun lama dibuka.

Hilangnya Keperawanan

Hubungan Rani dan Yusuf semakin dekat. Mereka jadi lebih sering keluar, bepergian bersama. Meski awalnya tak suka dengan Yusuf, Rani mengaku luluh karena melihat usaha Yusuf mendapatkan cintanya.

Di sisi lain, Nisa sempat khawatir dengan hubungan Rani dan Yusuf. Dia tak mau adiknya kebablasan. Namun Aris meyakinkan Nisa kalau Yusuf merupakan laki-laki yang baik. Dia sudah lama mengenal Yusuf.

Nisa hanya tak mau adiknya mengulang dosa yang sama dengannya. Tak ada yang tahu, kalau Nisa pernah nakal saat kuliah. Dia dan Aris melakukan hubungan badan sebelum menikah. Nisa sempat khawatir dan stres saat itu jika dia dan Aris tak jadi menikah. Sementara saat itu, Aris laki-laki pertama yang dipercayainya setelah bapak meninggal dunia.

Cerita berlanjut ke masa kini. Nisa sedang tak berada di rumah. Sementara Rani, mestinya kuliah sampai sore. Namun dia pulang lebih cepat dari kampusnya karena jatuh dari motor.

Setibanya di rumah, Rani berjalan terpincang-pincang disambut Aris. Mendengar cerita Rani, abang iparnya itu menawarkan diri untuk melihat luka akibat jatuh dari motor.

Dan, di situlah mereka kembali masuk jurang kehancuran yang lebih dalam. Kesetiaan Aris makin goyah. Entah setan apa yang merasuki keduanya, Aris dan adik iparnya melakukan hubungan suami istri. Rani hilang keperawanan dengan abang iparnya sendiri.

Sepulangnya Nisa, Rani terlihat keluar dari kamar sembari membawa seprai. Nisa pun menanyakan Rani mengapa cara jalannya lain. Rani mengaku jatuh dari motor.

Untuk mengelabui kakaknya, Rani juga mengaku sedang menstruasi. Dan seprai yang dibawanya untuk dibersihkan itu kena darah haid. Padahal bukan.

Rani Telat Menstruasi

Di part lain, Rani bercerita soal rencana Yusuf mau melamarnya ke jenjang pernikahan. Kabar itu membuat Nisa senang.

Seandainya Nisa tahu suami dan adik kesayangannya itu telah melakukan perbuatan terlarang di belakangnya, mungkin ceritanya akan lain. Ditambah lagi, hubungan Rani dan abang iparnya masih berlanjut, meski Rani akan dilamar menikah oleh Yusuf.

Suatu hari, Nisa mau liburan dengan suaminya keluar daerah. Rani berpura-pura senang. Dia meminta kakaknya pulang membawa adik untuk Raya. Namun ucapan yang dilontarkannya itu tak jujur dari hati Rani.

Di belakang kakaknya, Rani meminta Aris membatalkan rencana liburan pasangan suami istri itu. Dengan berat hati, Nisa merelakan rencana liburan mereka batal karena Aris ada tugas mendadak dari kantornya.

Nisa hanya tak tahu saja, kalau di balik cerita batalnya liburan dia dan suami, si adik satu-satunya itu telah memesan kamar di sebuah hotel. Kamar untuk ditempati Rani dan Aris mengulang dosa.

Waktu berlalu sejak saat itu, sampai akhirnya acara lamaran Rani dan Yusuf selesai. Sebulan lagi akan menikah dengan Yusuf, Rani menyadari dia telat menstruasi sebulan. Ditambah lagi saat di rumah, Rani kepergok kakaknya sedang memegang test pack.

Di part 10, Nisa mencecar Rani dengan pertanyaan mengapa Rani memegang test pack. Nisa meminta adiknya jujur. Dia menduga Rani dan Yusuf telah melakukan perbuatan terlarang. Rani tak menjaga kehormatan diri dan orang tuanya.

Rani berusaha keras membantah tuduhan Nisa. Sampai menyebut-nyebut nama Demi Allah, dia tak pernah berbuat seperti itu dengan Yusuf. Rani membuat alasan teman kuliahnya minta tolong dia buat test. “Katanya dia butuh yang hasilnya negatif. Kayaknya dia ada masalah dengan cowoknya”.

Mendengar cerita Rani, Nisa meminta adiknya tak mencampuri masalah orang lain. Nisa pun mengancam Rani agar tak aneh-aneh sebelum nikah.

Setelah Nisa pergi, Rani cek urine dengan tes pack. Hasilnya, dia positif hamil. Saat Nisa dan Aris lagi asyik ngobrol dan bercanda, Rani mengirim pesan ke Aris. Dia hamil.

Menanggapi perubahan wajah suaminya saat membaca pesan di hp, Nisa bertanya ke Aris. Ada apa? Aris berbohong. Data penting klien hilang, dan dia harus mengurusnya sebentar.

Tanpa sepengetahuan istrinya, Aris janjian bertemu Rani di SPBU dekat rumah. Aris minta Rani naik ojol ke sana. Nanti Aris menunggu di dalam mobil.

Setelah bertemu Aris, Rani tegas ingin menggugurkan kandungannya. Dia tak siap. Apalagi sebentar lagi Rani mau menikah dengan Yusuf. Dia tak ingin pernikahannya dengan Yusuf batal karena hamil dengan orang lain. Akhirnya Aris membelikan obat penggugur kandungan.

Rani dan Yusuf Menikah

Di sisi lain, semakin dekat hari pernikahan Rani dan Yusuf, Mama Yusuf malah ragu dengan calon istri anaknya. Rani menyadari itu.

Di part 11, hari pernikahan Rani dan Yusuf tinggal 3 hari lagi. Rani bertanya kepada kakaknya, bagaimana cara mengambil hati mertua. Rani memang beberapa kali curhat ke Nisa tentang Mama Yusuf yang masih belum terlalu dekat dengannya.

“Susah banget ditaklukin. Sikapnya dingin. Mana rumah tinggal kita nanti dekatan”.

Nisa memberi semangat ke adiknya untuk terus berusaha mendekati mertuanya. Dia yakin, lama-lama Mama Yusuf akan luluh.

Cerita berlanjut, Mbak Rohmah–kakak Aris yang pernah melihat adiknya berciuman dengan Rani–adik iparnya datang ke rumah. Dia memberikan pertanyaan pancingan ke Nisa. Pernah nggak Nisa buka-buka isi hp Aris atau sebaliknya? Nisa mengaku terkadang membuka hp suaminya, tetapi jarang. Karena tak menarik. Semua isinya kerjaan.

Mbak Rohmah kembali memancing. Ada temannya yang tak tak tahu apa-apa. Ternyata suaminya selingkuh bertahun-tahun. “Itulah kenapa kita nggak boleh percaya 100 persen dengan pasangan”.

Di part sebelumnya, Mbak Rohmah sempat mengonfirmasi adiknya soal hubungan Aris dengan Rani. Namun Aris membantah.

Dan mendekati pernikahan Rani, ibu kelihatan sangat bahagia. Kebetulan Mama Yusuf datang ke rumah. Mereka pun membicarakan persiapan hari H nanti.

Tiba-tiba Rani memanggil Aris. Mereka membicarakan sesuatu yang serius, entah apa yang dibicarakan, dan dijawab Aris dengan paham. Setelah itu, Aris bercerita ke Nisa, kalau setelah acara akad nikah Rani, dia akan ke Jakarta. Ada meeting penting.

Nisa marah mendengar Aris lebih mementingkan pekerjaannya di hari bahagia Rani. Sebab Aris sebagai pengganti bapak yang sudah meninggal. Bagaimana perasaan ibu kalau Aris tak ikut acara nikahan adik sendiri. Nisa mendiamkan Aris seharian. Dia kecewa dengan keputusan suaminya.

Hari pernikahan Rani tiba. Akad nikah berjalan lancar. Benar saja, setelah akad nikah Rani dan Yusuf selesai, Aris pergi dan Nisa belum dihubungi suaminya sama sekali. Di situ, nisa merasa suaminya mengalami badmood parah belakangan ini.

Nisa Makin Curiga

Waktu terus berlalu. Sebulan setelah Rani menikah, Aris makin menunjukkan perubahan sikapnya. Setiap jam istirahat kerja, Aris tak pernah lagi pulang ke rumah.

Tanpa sepengetahuan istrinya, waktu luang Aris ternyata dimanfaatkan untuk bertemu adik iparnya di luar. Apalagi Rani mengaku kangen berat dengan Aris.

Aris juga lebih sering pulang malam di atas pukul 23.00 WIB ke rumah. Nisa makin curiga dengan Aris. Dia yakin ada sesuatu yang tak beres. Namun Nisa bingung mau mulai mencari tahunya darimana.

Di part 12, Nisa membuat kesalahan dengan menghubungi Rani. Nisa yang gaptek (gagap teknologi) minta diajari adiknya cara menyadap WhatsApp. Mendengar pertanyaan kakaknya, Rani menyanggupi akan mengajari Nisa nanti sore.

Rani lalu menghubungi suaminya, memberi tahu kalau dia ke rumah Nisa dan minta dijemput di sana. Ya, Yusuf selalu percaya dengan Rani dan selalu mengizinkan istrinya itu pergi kemanapun.

Tak disangka sebelum Rani pergi, ibu mertuanya datang ke rumah. Rani memberi tahu akan pergi ke rumah kakaknya sebentar.

Di hadapan Rani, Nisa akhirnya menceritakan semua kecurigaannya ke Aris. Untuk menutupi busuknya, Rani berpura-pura menjadi pendengar yang baik. Dia pun bertanya, siapa orang yang dicurigai Nisa, dan kemungkinan soal teman kantor Aris.

Nisa menyebut satu nama yang dicurigainya dekat dengan Aris. Putri–teman kerja Aris itu suka mendekati suaminya. Cerita berlanjut, Rani mengajari Nisa cara menyadap WhatsApp dan track lokasi.

Di belakang kakaknya, Rani memberi tahu Aris kalau WhatsApp pria itu sudah disadap. Aris sadar kalau gerak-geriknya sedang dipantau Nisa. Hanya dia berpura-pura tidak tahu saja.

Di part ini, Rani membandingkan hubungannya dengan Aris dan suaminya–Yusuf. Dengan Yusuf, flat dan membosankan. Sedangkan dengan abang iparnya, hot dan bisa bikin Rani melayang.

Saat Aris di kamar mandi, Nisa mengecek hp suaminya. Dia pun mulai menyadap hp Aris seperti ajaran adiknya. Rani juga meminta Nisa untuk cek mutasi.

Dari cara-cara itu, tak ada hal yang mencurigakan. Namun perasaan Nisa makin kuat. Dia yakin ada yang tak beres dengan suaminya. Hanya saja belum ketemu.

Artikel ini akan bersambung ke part berikutnya yang beralamat di Cerita ‘Ipar Adalah Maut’ Versi Instagram Elizasifaa (2) (pikarenji).

Leave a Reply