Kalapena.id – Batam dikenal sebagai kota industri hingga sekarang. Titel tersebut masih relevan, meski saat ini Batam sudah mengakomodir seluruh sektor ekonomi, termasuk pariwisata.
Bicara tentang pariwisata, Batam menawarkan banyak ragam destinasi wisata baru, termasuk untuk wisata religi.
Bagi umat muslim, Batam bisa jadi tempat yang berkesan. Kota ini memiliki tiga masjid besar, yang masing-masing memiliki desain istimewa.
Dua dari masjid ini dibangun Pemerintah Kota (Pemko) dan Badan Pengusahaan (BP) Batam, yakni Masjid Tanjak di Bandara Hang Nadim dan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Sagulung.
Sedangkan satu lagi merupakan masjid yang direhabilitasi, dan sekarang tampil dengan wajah baru, yakni Masjid Agung Batam di Batam Center.
Berikut penulis merangkum sekilas mengenai tiga masjid terbesar di Batam ini.
Masjid Agung Batam
Masjid Agung Batam yang identik dengan kubah limasnya kini tampil dengan penampilan baru. Pemerintah Kota (Pemko) Batam telah melakukan revitalisasi untuk memperbaiki segala aspek, termasuk juga perwajahan dari masjid terbesar di Batam ini.
Proyek revitalisasi masjid ini menggunakan anggaran sebesar Rp 170 miliar dan telah dimulai sejak Juli 2022 kemarin. Sejak awal dibangun, menjadi ini sudah menjadi salah satu ikon Kota Batam.
Masjid yang dilengkapi dengan ornamen Melayu dan bernuansa biru putih ini dapat menampung 1.780 umat. Tapi secara keseluruhan, dari dalam hingga plaza bangunan, bisa menampung sebanyak 14.500 jamaah.
Untuk basemennya ada dua lantai, bisa memuat ratusan kendaraan, terdiri dari 248 mobil, dan 305 sepeda motor.
Seperti Masjid Tanjak, renovasi Masjid Agung Batam ini bertujuan untuk menjadikannya sebagai destinasi wisata religi terbaru.
Masjid ini punya sejarah cukup panjang, dan bahkan sebelum itu sering dijadikan lokasi kegiataan keagamaan yang cukup banyak mengumpulkan orang, misalnya Haul Akbar.
Masjid ini akan bisa digunakan untuk beribadah pada pertengahan September 2024 mendatang.
Masjid Tanjak
Masjid Tanwirun Naja di Bandara Hang Nadim atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Tanjak merupakan ikon wisata religi terbaru yang ada di Kota Batam. Keunikan bentuk kubahnya yang mirip dengan aksesoris khas Melayu membuatnya berbeda dan unik dari masjid lainnya.
Pembangunan Masjid yang bernuansa biru dan kuning ini dimulai pada tahun 2021 dan selesai pada Juni 2022. Lokasinya yang strategis di area bandara pun membawa masjid ini sebagai daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Nama masjid ini sendiri berasal dari usulan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Batam, yang berarti penerang keselamatan.
Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 15.797 meter persegi, lantai 1 luas bangunan 2.094 meter persegi, lantai 2 (mezzanine) luas bangunan 468 meter persegi. Masjid ini dirancang dapat menampung 1.250 jamaah
Sementara tinggi bangunan masjid mencapai 39,5 meter, tinggi menara masjid 45 meter. Kapasitas jamaah pria pada lantai 1 dapat menampung sebanyak 900 jamaah, dan kapasitas jamaah wanita pada lantai 2 dapat menampung sebanyak 350 jamaah.
Struktur pondasi tiang pancang beton, dan tipe struktur bangunan kombinasi struktur beton bertulang dan baja, material arsitektur tanjak aluminium composite panel (ACP).
Baca juga :
- Warga Batam yang Jago Melamun, Segera Daftarkan Diri di Lomba Unik Ini
- Sejarah Singkat Masjid Tanjak, Ikon Wisata Religi Baru di Batam
- Pengalaman Salat di Al Noor Mosque, Satu-Satunya Masjid di Ibu Kota Vietnam
Biaya pembangunan masjid mencapai Rp 39.937.665.520, dengan sumber pembiayaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Kontraktornya yakni PT Nenci Citra Pratama.
Konsep dari bangunan masjid ini terinspirasi dari bentuk tanjak, yang merupakan lambang kewibawaan dan identitas dikalangan masyarakat Melayu.
Adapun fasilitas penunjang yang dapat dinikmati wisatawan yakni kolam air mancur, area parkir umum, area parkir VVIP dan taman untuk kegiatan outdoor.
Setelah sholat, pengunjung bisa bersantai sambil menikmati angin yang berhembus pelan ke dalam ruangan sholat masjid yang sangat luas.
Bentuk ruangan yang oval yang disertai dengan pintu masuk yang lebar membuat sirkulasi udara berjalan cukup kencang.
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
Masjid Sultan yang berlokasi di wilayah Batuaji ini mulai dibangun pada 30 April 2017, dan diresmikan pada 20 September 2019. Adapun dana pembangunan masjid ini sebesar Rp 400 miliar.
Masjid terbesar di Batam dan Sumatera ini memiliki gaya arsitektur bernuansa Arab dan Melayu.
Masjid berwarna putih ini memiliki menara yang tingginya mencapai 99 meter.
Di dalam masjid, kita dapat melihat semacam payung membran yang mirip seperti Masjid Nabawi. Terdapat 8 payung membran setinggi 17 meter.
Secara keseluruham, total luas bangunan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah mencapai 57.114 meter persegi.
Sedangkan luas tanahnya mencapai 41.422 meter persegi. Dengan luas bangunan dan lahan yang begitu besar, Masjid Sultan mampu menampung hingga 25.000 orang jemaah (kalapena).