Animanga

Fullmetal Alchemist Brotherhood (2009), Serial Anime Terbaik Sepanjang Masa

Kalapena.id – Meski merupakan anime jadul, serial Fullmetal Alchemist Brotherhood (FAB) yang mengudara tahun 2009 lalu masih menjadi salah satu anime dengan rating tertinggi versi MyAnimeList, Anime News Network dan IMDb.

Tidak banyak yang bisa diungkapkan, karena anime yang diadaptasi dari manga Fullmetal Alchemist karya mangaka wanita Hiromu Arakawa ini memang sebuah masterpiece.

Penulis bahkan sudah tiga kali menonton ulang FAB, dan tidak pernah merasa bosan karena dari sisi story, benar-benar sangat menarik.

Apa yang menjadi keunggulan dari FAB yakni konsistensi sepanjang 64 episode. Plot dimulai dari cerita yang mudah dan konflik berskala kecil, lalu seiring perjalanan menuju akhir, plotnya menjadi lebih rumit yang disertai dengan gesekan yang semakin intens.

Kohesi antar episode terjalin rapi tanpa adanya plothole, dengan puncaknya terjadi pada sepertiga akhir dari serial FAB ini.

FAB berkisah tentang perjalanan hidup dua orang bersaudara alkemis bernama Edward Elric dan Alphone Elric menemukan Kenja no Ishi atau yang biasa dikenal sebagai Philosopher’s Stone.

Roy Mustang beserta anak buahnya. F dok imdb

Mereka berdua merupakan pengguna alkimia terkenal, dan si kakak Edward merupakan alkemis termuda sepanjang sejarah di negara Ametris.

Kenja no Ishi diperlukan untuk mengembalikan bagian tubuh mereka yang hilang. Edward kehilangan tangan kanan dan kaki kirinya, sedangkan Alphonse kehilangan seluruhnya dan hanya menyisakan jiwa yang melekat di baju zirah besar.

Kehilangan anggota tubuh mereka terjadi karena kedua bersaudara ini ingin membangkitkan ibunya lewat alkimia berupa transmutasi manusia. Mereka berdua memang sangat mencintai ibunya.

Transmutasi gagal, dan keduanya malah terlempar ke gerbang kebenaran. Transmutasi manusia merupakan hal yang tabu, sehingga makhluk putih penghuni gerbang kebenaran menghukum mereka dengan mengambil bagian tubuhnya.

Edward masih sempat menyelamatkan jiwa adiknya yang kemudian ditautkan di baju zirah besar, tapi dengan bayaran kehilangan tangan kanannya. Sementara Alphonse kehilangan seluruh tubuhnya.

Dari kisah menyedihkan ini, perjalanan panjang dua bersaudara ini pun dimulai.

Sejak awal, premis dari FAB ini benar-benar engaging, dimana Edward yang bertubuh pendek selalu kemana-mana bersama adiknya yang hanya jiwa di baju jirah besar.

Baca juga :

Banyak-banyak momen seru, menyedihkan maupun menegangkan di serial FAB ini. Momen-momen menyedihkan terbaik menurut penulis, yakni saat kematian Maes Hughes, Shou Tucker yang mengubah anak dan anjing peliharaannya jadi Chimera, pemusnahan Suku Ishvalan, kematian orang tua Winry Rockbell dan momen-momen lainnya.

Entah mengapa momen-momen ini bisa dirangkai sedemikian bagusnya, sehingga membuat penulis merasa sedih apalagi saat kematian Hughes yang merupakan seorang ayah yang sayang sekali dengan keluarganya.

Lalu momen Shou Tucker yang hingga sekarang masih menjadi karakter terbrengsek sepanjang sejarah anime.

Bagi penulis, tensi dan pengungkapan misteri dan plot twist dalam anime ini berjalan dengan bagus dan tanpa cela. Antagonis di FAB, Homunculus bernama Father bermain rapi sejak awal untuk menyiapkan plot yang hebat.

Ini yang saya suka dari FAB. Father memiliki tujuan, dan cara mencapainya itu tidak asal-asalan. Semuanya terstruktur dengan rapi, dimulai dari membangun negara Ametris yang militeristik sekali, hingga rencana invasi ke negara tetangga yang ternyata punya tujuan tertentu.

Sedangkan dari sisi protagonis Edward, ia juga tidak kuat-kuat kali. Kelebihannya yakni bisa menggunakan alkimia tanpa transmutasi, tapi selebihnya ia menggunakan kecerdasan dan semangat pantang menyerahnya.

Ini yang membuat perkembangan karakternya menjadi menarik sepanjang serial anime ini. Karakter pendukung lainnya seperti Ray Mustang dan anak buahnya, Winry Rockbell, para homunculus, Scar dan lainnya mendapat porsi yang pas dari author untuk memiliki peran yang cukup sepanjang konflik di FAB.

Bahkan karakter minor seperti Yoki pun mendapatkan sedikit penjelasan mengenai backgroundnya, dan terlibat dalam sejumlah momen penting.

Momen saat Edward menggunakan alkimia untuk terakhir kalinya. F dok imdb

Inilah keunggulan dari gaya penulisan FAB, tidak ada karakter yang terbuang sia-sia. Semuanya berperan, mendapat porsi screen time yang cukup, serta plotnya tidak tumpang tindih dengan karakter pendukung lainnya.

Satu lagi kekuatan utama dari FAB yakni power levelnya yang cukup seimbang, tidak terlalu rumit tapi juga tidak terlalu sederhana.

Seperti yang kita ketahui, konsep alkimia itu yakni pertukaran setara, dimana untuk membuat sesuatu harus mengobarkan sesuatu yang nilainya setara.

Konsep seperti inilah yang membuat pengembangan karakter di FAB cukup seimbang. Tidak ada yang terlalu overpowered, tapi tidak ada juga yang terlalu lemah.

Ada karakter seperti Roy Mustang yang sangat kuat dengan alkimia apinya, tapi tak berguna saat tengah berada di tengah cuaca hujan.

Ada juga karakter yang terlihat lemah tapi sebenarnya kuat seperti Edward Elric. Konsep alkimia memang sederhana, ini yang membuat setiap pertarungannya menarik, karena bukan hanya mengandalkan jurus-jurus alkimia, tapi juga akal untuk mengungguli musuh.

Momen komedi juga tidak terlupa, dan di sejumlah momen tertentu unsurnya sangat kental. Penulis suka sekali saat ada yang melempar jokes mengenai tubuh Edward yang pendek, apalagi anak muda kita ini gampang terpancing. Hahaha.

Mungkin yang kurang dari anime ini adalah bumbu romantisme. Pada akhir serial FAB, Edward memang berjodoh dengan Winry. Sayang sekali sepanjang 64 episode, sangat minim sekali terlihat momen-momen hangat antara kedua karakter penting ini.

Tapi pada episode akhir, momen saat Edward melamar Windy dengan celetukan khas Alkimia merupakan salah satu momen romantis terbaik di anime.

Penulis yakin kedepannya mungkin akan menonton ulang lagi serial ini untuk keempat kalinya. Karena sekarang ini, anime dengan cerita yang bagus itu sulit didapat, kebanyakan sekarang mangaka hanya fokus pada genre dan formula yang itu-itu saja, seperti isekai (kalapena).

Leave a Reply