Kalapena.id – Bumi pertiwi selalu menyimpan kekayaan alam yang menakjubkan, khususnya destinasi wisata. Sekarang, tak perlu jauh-jauh lagi keluar negeri untuk menikmati keindahan pantai dengan pasir berwarna pink. Di ujung Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB), tepatnya di Desa Lambu, Kabupaten Bima terdapat pantai pink dengan panorama memukau, wisawatan biasa menyebutnya Pantai Lambu.
Selama ini, banyak yang mengira hanya ada tiga pantai pink di Indonesia, yakni Pantai Pink dan Pantai Namong di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pantai Tangsi diKabupaten Lombok Timur, NTB.
Pantai Lambu memiliki daya pikat yang tidak kalah dari tiga pantai pink lainnya. Berjarak 60 kilometer dari Kota Bima menuju Pelabuhan Sape, pengunjung harus berkendara kurang lebih selama dua jam. Saat tiba di sana, pengunjung bisa langsung menyewa alat transportasi. Jika tidak ingin repot, bisa menyewa via online. Saat ini banyak travel yang menawarkan perjalanan wisata pantai ink dan destinasi lainnya di media sosial seperti Facebook dan Instagram.
Untuk pilihan transportasinya ada beragam, mulai kapal pinisi, perahu nelayan dan juga speed boat. Bagi yang ingin mencapai beberapa destinasi dengan waktu yang lumayan singkat, bisa menyewa speed boat. Namun, harga sewa transportasi ini terbilang mahal sekitar Rp 2 jutaan, tapi akan lebih murah jika mengajak empat hingga lima orang teman, agar sewanya bisa dibagi rata. Istilahnya sama rasa sama penanggungan.
Bagaimana dengan wisatawan yang dananya minim. Tenang, jangan berkecil hati. Pantai Lambu tetap akan bisa dinikmati meskipun dengan perjalanan yang cukup lama. Kabar baiknya, perjalanan panjang tersebut sangat berkesan, lantaran sepanjang perjalanan akan disuguhi pemandangan laut biru, bukit dan gunung gundul. Jangan lupa abadikan momen langka itu, tapi disarankan agar berhati-hati, karena arus dan gelombang di perairan tersebut cukup kuat.
Baca juga :
Setelah menikmati pemandangan sambil mengarungi lautan, saatnya untuk menikmati keindahan pesona Pantai Lambu. Pertama kali menginjakkan kaki di sana, pengunjung langsung disambut hamparan pasir pink yang bertekstur sangat halus.
Pantai ini juga memiliki warna air laut yang biru jernih, yang buat pengunjung jatuh hati dan betah berlama-lama disana. Padang sabana yang ada diatas bukit pun menambah keindahan pantai ini.
Bagi yang gemar bermain air, pantai ini cukup tenang, sehingga cukup aman bagi pengunjung yang membawa anak dan yang ingin menyelam. Sementara yang suka mengabadikan keindahan pantai ini, terdapat bukit bebatuan dengan pemandangan laut biru yang luas. Momen tersebut pun rasanya akan sangat disayangkan jika tidak dipamerkan di akun medsos masing-masing.
Nina, salah seorang pengunjung mengaku baru pertama kali berkunjung ke pantai ini. Kendati demikian, kabar keindahan pantai ini sudah ia dengar beberapa tahun yang lalu. “Sekarang baru ada waktu dan bisa berkunjung ke sini,” kata perempuan berparas cantik tersebut.
Namun sayangnya, karya seni tuhan yang indah ini tidak mendapat apresiasi yang layak, karena banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan, sehingga di beberapa lokasi membuat pantai ini terkesan tidak menarik. Selain itu, fasilitasnya juga masih sangat minim. Ia pun berharap pemerintah bisa memperhatikan salah satu destinasi wisata andalan masyarakat Bima tersebut. “Ya harus diperhatikan karena yang datang kesini, bukan warga Bima-Dompu saja, tapi ada dari luar kota bahkan mungkin wisatawan mancanegara,” ungkapnya.
Sementara salah seorang tour guide, Andro mengatakan Pantai Pink tersebut tidak hanya dikenal luas oleh masyarakat sekitar saja. Namun juga dikenal luas oleh kalangan wisatawan mancanegara (wisman). “Bahkan ada wisatawan dari Jepang pernah ke sini,” ungkapnya (*yulianti).