Kalapena.id – Polda Kepri Fun Run 7.8K menjadi pengalaman kedua penulis ikut event lari di Batam. Kegiatan ini digelar Polda Kepri dalam rangka HUT ke-78 Bhayangkara.
Polda Kepri Fun Run 7.8K diselenggarakan pada Minggu, 9 Juni 2024 lalu. Titik start dan finish-nya berada di kawasan Jalan Engku Putri, dekat Kantor Wali Kota Batam. Tepatnya di depan Gerbang Utara Dataran Engku Putri Batam.
Ada seribuan lebih peserta yang ikut dalam event lari di Batam ini. Mulai dari anak-anak usia sekitar 9 tahun hingga orang dewasa di atas usia 40 tahun.
Awalnya sempat ragu mau ikut race ini. Mengapa? Karena setahun lebih penulis tidak pernah lagi latihan lari karena hamil plus operasi melahirkan Juni 2023 lalu. Mampukah sampai ke garis finish? Pertanyaan itu sempat mampir beberapa kali.
Berbekal semangat dan menguatkan diri ‘aku pasti bisa’, akhirnya penulis yang masih kategori pelari pemula ini mendaftarkan diri ikut event lari pada 26 Mei 2024. Targetnya bukan untuk naik podium dulu ya. Untuk sampai ke tujuan itu belum dan masih jauh.
Penulis perlu latihan lebih rutin lagi. Tujuan ikut race ini lebih untuk fun. Senang bisa beraktivitas bersama orang yang suka lari. Mudah-mudahan semangat larinya bisa nular.
Target penulis, bisa sampai ke garis finish dengan selamat saja sudah syukur. Tentunya juga mau dapat medali sebagai finisher.
Dan hari H itu tiba. Setelah pemanasan dan seremonial pembukaan, race dimulai. Dari awal, penulis sudah menanamkan di pikiran ‘lupakan pace, berlarilah dengan senang’ untuk memotivasi diri sendiri.
Seperti disampaikan di atas tadi, tujuan ikut race ini lebih untuk fun. Jadi, penulis ingin menikmati momen berlari tanpa harus diatur pace. Dari awal berlari di event ini, penulis sudah menerapkan ‘easy run’.
Makanya ketika lelah, penulis tak mau memaksakan diri berlari. Daripada Do Not Finish (DNF) atau berujung digotong masuk mobil ambulans, lebih baik jalan kaki dulu untuk mengatur napas. Sebab perjalanan masih panjang. Hemat tenaga biar saat lari tak sakit perut atau tiba-tiba kaki kram.
Bukan penulis saja yang berpikiran seperti itu. Nyatanya, banyak juga peserta lari lainnya yang jalan kaki saat lelah. Kemudian lanjut lari lagi setelah tenaganya dirasa cukup untuk berlari. Dan itu tidak masalah alias diperbolehkan.
Karena event lari ini digelar oleh polisi, Polda Kepri juga menurunkan timnya. Bukan untuk meraih juara, namun untuk menambah semarak kegiatan sekaligus memberi semangat bagi pelari lainnya. Saat itu ada sekitar 63 polisi yang ikut berlari. Mereka berbaris tiga dengan 21 banjar ke belakang.
Sepanjang lari, mereka menyanyikan yel-yel dan lagu penyemangat lainnya. Kehadiran polisi muda ini secara tidak langsung menyemangati peserta lainnya supaya bisa sampai ke garis finish.
Km 1 dan 2, penulis lewati dengan berlari tanpa henti alias non stop. Batas Km 1 kalau tak salah ingat dekat Ikan Daun Batam Center, Km 2 dekat SPBU di Jalan Raja Haji Fisabilillah.
Nah mulai dari jarak 2,5 Km, selingan lari-jalan-lari, begitu seterusnya sampai tiba di garis finish. Sebab kontur jalannya tak melulu mendatar. Ada yang mendaki, ada yang menurun.
Batas Km 3 dekat Lampu Merah mau ke arah Perumahan Rosedale, Km 4 dekat Sekolah Harapan Utama. Di Km 4 ini pula para pelari dapat gelang warna merah, tanda sudah melewati separuh jarak lari dari 7.8K.
Km 5 dekat Pollux Habibie mau ke arah Lampu Merah, Km 6 tak jauh-jauh dari jarak itu. Dari rute lari ini, panitia menyiapkan dua tempat water station. Pertama dekat Halte di Jalan Raja Haji Fisabilillah sebelum Lampu Merah, kedua dekat depan Pollux Habibie.
Baca juga :
- Mandul Tapi Hoki, Hikayat Les Blues Melangkah Jauh di Euro 2024
- Cerita Dunia Pelarian dari Seorang Newbie Part I, Awalnya Suka Karena …
- Lari Diiringi Ambulans, Perjuangan Menuju Garis Finish Batam 10K 2024
Secara umum, Polda Kepri Fun Run 7.8K rute larinya dari Jalan Engku Putri ke arah Ikan Daun-SPBU-Jalan Raja Haji Fisabilillah-Jalan Laksamana Bintan-Pollux Habibie-depan Masjid Agung Batam-depan Gedung Jasa Raharja Kepri-Kantor BP Batam-finish di depan Gerbang Utara Dataran Engku Putri Batam.
Cuaca pagi itu lumayan bersahabat. Tidak hujan, tidak juga panas. Penulis sempat merasakan kram perut di 2 km terakhir. Syukurnya penulis berhasil sampai ke garis finish dengan catatan waktu 1 jam 17 menit (catatan waktu pribadi). Kram perut bisa diatasi dengan mengatur napas dan jalan kaki, lalu kembali lari lagi setelah dirasa lumayan.
Begitu sampai di garis finish, penulis dan pelari lainnya disambut medali, tanda berhasil finish. Yiha. Selebihnya, pembagian doorprize dan hadiah bagi para juara, termasuk pemenang best costume.
Nah sebelum mendaftarkan diri, penulis juga harus mengukur kemampuan diri dengan latihan lari dulu. Persiapan sebelum ikut event ini memang tak banyak. Untuk ikut Polda Kepri Fun Run 7.8K, penulis cuma dua kali latihan lari.
Latihan lari pertama, targetnya 3 Km tanpa berhenti atau lari–jalan–lari. Jadi sepanjang 3 Km itu, penulis usahakan lari terus. Kalau ditanya lelah tidak? Tentu saja jawabannya lelah. Apalagi saat itu kaki sebelah kiri sakit di pertengahan lari. Namun target 3 Km itu tuntas.
Beberapa hari berikutnya, penulis latihan lari lagi. Kali ini targetnya naik jadi 5 Km. Syukurnya, penulis tak mengalami sakit kaki seperti di hari pertama latihan.
Target 5 Km juga tuntas. Setelah itu tak ada latihan lagi. Mestinya penulis latihan lebih banyak lagi, namun karena malas (jangan ditiru ya), persiapan 7.8K itu cuma dari dua kali latihan lari. Syukurnya, tak ada kendala berarti saat hari H race. Alhamdulillah.
Tips bagi Pelari Pemula
A Rachman, seorang pelari jelata, menyesal tak tahu dari awal apa saja hal yang wajib diketahui seorang pelari pemula.
Belajar dari kesalahannya saat mulai menyukai olahraga lari, ia membagikan pengalamannya itu dalam channel YouTubenya–A Rachman.
Lalu, apa saja tips bagi pelari pemula atau hal yang wajib diketahui pelari pemula? Simak di sini.
- Jalan kaki bukan aib
Menurut Rachman, banyak pelari pemula yang berpikir namanya lari, ya lari dan tak boleh jalan. Perspektif ini dinilai kurang tepat.
Sebab lari bisa diselingi dengan jalan. Jika tidak kuat lari, jangan dipaksakan. Lebih baik jalan, kalau napas sudah teratur, dan tenaga mulai pulih, silakan lari.
Sekali lagi, jalan bukan aib tetapi untuk keselamatan. Sebab belum tentu setiap orang punya kemampuan yang sama dalam berlari. Jangan malu jalan kalau memang itu dibutuhkan!
- Pace pribadi
Pace kurang lebih sama seperti speed. Jika speed km/jam, pace menit/km.
Saat berlari, pakailah irama sendiri, jangan pakai pace orang. Apalagi bagi orang yang baru mulai berlari. Sesuaikan pace lari dengan kemampuan diri.
Jangan memaksakan pace yang sebenarnya tak mampu. Rachman mewanti-wanti jangan lari hanya supaya terlihat keren.
Maka dari itu, penting untuk menggunakan pace pribadi dalam berlari. Tujuannya juga supa bisa mengurangi risiko cedera.
- Bikin target
Rachman menyarankan pelari pemula agar membuat target jadwal latihan lari. Tujuannya supaya latihan lari lebih teratur.
Target ini juga perlu supaya ada motivasi. Namun perlu diingat, buatlah target yang realistis supaya lari bisa menjadi kebiasaan dan pada akhirnya dapat latihan yang sesuai dengan harapan.
- Berusaha nyaman
Lari atau pun olahraga lainnya, pada umumnya bukan sesuatu yang nyaman. Sebab sering kali seseorang dihadapkan dengan kondisi badan yang capek, lelah.
Mengutip dari pernyataan orang yang pernah didengarnya, lari itu nyaman di atas ketidaknyamanan.
Kita sebagai seorang pelari lah yang harus menciptakan suasana nyaman dalam berlari. Entah itu memakai outfit yang keren, berlari sambil mendengarkan musik, pilih rute lari yang buat fresh.
Hanya kita sendiri yang tahu bagaimana menciptakan situasi yang enjoy saat berlari.
- Lari tak cuma lari
Untuk bisa meningkatkan kemampuan lari, juga perlu dipikirkan recovery setelah berlari, mengatur jam tidur–jangan banyak pegadang, termasuk memperhatikan protein yang masuk ke tubuh. Tak kalah penting melakukan strength training.
- Anti banding-banding club
Membandingkan termasuk penyakit di dunia lari. Seperti lari dengan komunitas, tak jarang seorang pelari sering membandingkan dirinya dengan pelari lain, seperti dalam pace berlari.
Faktanya, hal itu bisa membuat over training yang berujung sakit semua badan.
Selain membandingkan kemampuan lari, tak jarang pelari juga membandingkan dari outfit, sepatu dan lainnya yang bisa membuat keren. Padahal outfit, sepatu dan lain-lainnya itu hanya alat bantu, bukan hal yang utama.
- Jangan mengandalkan motivasi
Rachman menilai motivasi bisa berguna saat seseorang ingin berlari. Namun tak cukup cuma motivasi dalam berlari.
Terpenting itu konsistensi dalam berlari. Makanya seorang pelari perlu disiplin. Keras ke diri sendiri dalam berlari.
Jika seorang pelari disiplin, masalah tak ada semangat saat lari, tak ada waktu, itu bukan alasan tak lari. Lari bisa terlaksana, ujungnya bisa dapat tujuan yang diinginkan dalam berlari (pikarenji).